0 6 min 3 tahun

Serial Black Mirror

Rasa dahaga saya atas pencarian film yang memiliki plot unik pun terhapuskan. Sungguh, saya sangat menyesal mengapa baru sekarang memutuskan untuk menonton serial Black Mirror ini. Rasa sesal itu bahkan bisa menutupi rasa sesal saya karena tidak bisa hadir di festival literasi rakyat.

Tidak apa, sembari aktif lagi menulis di medium dan untuk meningkatkan kemampuan saya, menulis tentang Black Mirror mungkin bisa jadi inisiatif baru dan pengetahuan baru bagi mereka yang juga belum menonton serial ini. Setelah sukses menonton tiga episode musim pertamanya, saya memutuskan untuk mencoba menulis apa yang saya dapatkan dari Black Mirror.

Simak portal Sinopsis Film & Series https://www.seriesbarat.com/

Ceroboh.com – Jadi, Black Mirror merupakan sebuah serial antologi movie dari British hasil karya seorang penulis naskah, pengarang, juga produser bernama Charlie Brooker. Penampilan spektakuler Cyrus yang tenang di awal episode ini adalah hal terbaik dari episode ini. Bertujuan membidik soal akuntabilitas dan kekuatan yang tidak terkendali dari raksasa media sosial saat ini, episode ini menjadi seri Black Mirror yang paling jelas maksudnya. Andrew Scott, yang saat ini paling dikenal sebagai ‘pendeta ganteng’ di Fleabag, berperan sebagai sopir untuk aplikasi semacam Uber di London, dengan ‘masa lalu’ yang jelas.

Namun, Black Mirror mengeluarkan sebuah movie interaktif berjudul ‘Bandersnatch’ yang membuat penontonnya menentukan sendiri jalan cerita dari sang karakter utama. Karena cerita di dalam tiap episode di dalam serial ini berbentuk antalogi yang langsung habis di tiap episodenya. Charlie dan Annabel Jones membuat serial ini dengan mengambil cerita dari kehidupan sosial di masa trendy ini.

Serial distopia karya Charlie Brooker dan Annabel Jones hadir kembali, kali ini lebih campur aduk daripada sebelumnya. Arkangel menceritakan sebuah aplikasi untuk anak-anak dan nantinya ditanam di tubuh mereka.

Berhubung dalam episode ini kalian diajak menilai situasi dari sudut pandang polisi yang menangani kasus ini, kalian bakal merasa kesal sama netizen tukang rundung yang jumlahnya ratusan ribu orang itu. Dalam “Striking Vipers”, baik Danny maupun Karl (Yahya Abdul-Mateen II), keduanya sama-sama merasakan kenikmatan seksual yang enggak mereka temukan di dunia nyata berkat teknologi VR dalam video game. Buat kalian Serial Barat yang enggak suka tema LGBTQ, episode ini mungkin cukup bikin enggak nyaman karena terdapat hubungan intim antara perempuan dan perempuan. Namun, buat kalian yang mencari akhir bahagia dengan karakter yang hidup bahagia selamanya, episode ini bakal bikin kalian tersenyum bahagia. Dalam episode ini, sang penjahat mendapatkan ganjaran atas keserakahannya, sedangkan tokoh utamanya akhirnya menjalani hidup yang diinginkannya.

Coba lah untuk menonton salah satu dari episode Black Mirror di atas, dan kalian akan merasakan sensasi yang berbeda saat menonton sebuah serial. Episode ini menampilkan ‘buddy-cop film’ layaknya 22 Jump Street, Rush Hour, dan movie-movie lainnya yang sejenis. Episode ini memperlihatkan bahayanya dan masifnya dampak dari media sosial jika tidak digunakan dengan benar. Kalau kalian pengen ngikutin gimana serial ini berkembang, kalian bisa menontonnya secara urut dari episode satu di season pertama sampai ke episode terakhir di season empat. Kemudian di season kedua, terdapat juga three Sinopsis Series episode yang bercerita tentang hubungan politik dengan teknologi, hubungan sosial dengan teknologi dan penyebab masalah kesehatan di dalam pengguna teknologi.

Bermain aman, awalnya episode ini menyindir cuci otak atas optimisme fana yang menjadi konsumsi para remaja kesepian yang mencari jati diri. Namun, episode ini sebenarnya juga mengangkat isu eksploitasi artis dengan obat-obatan ilegal dan perasaan terkekang yang mungkin dirasakan seorang bintang atas picture yang harus mereka jaga.

Bukan bermaksud melebih-lebihkan, tapi serial ini membuat saya benar-benar memutar kepala ketika menontonnya. Ketika episode pertama selesai, hanya ada satu kata yang keluar dari mulut saya “Gila”. Salah satu episode terbaik serial Black Mirror ini memang punya warna yang berbeda dari episode lain pada umumnya. Kalian enggak langsung diperlihatkan teknologi yang diusung, tapi diajak bersimpati dengan tokohnya.

Pada akhirnya, cerita Anita, Max, dan Leo Niska saling berkaitan. Mereka saling bertemu dan memutuskan untuk melakukan pemberontakan terhadap manusia.

San Junipero bercerita tentang sebuah dunia virtual bernama San Junipero yang dibuat untuk lansia yang ingin ‘kembali’ ke usia 20-an. Di San Junipero, ada dua perempuan lansia (Yorkie & Kelly) yang bertemu dan saling jatuh cinta. Tapi, di dunia nyata kisah mereka ternyata cukup sedih, karena salah satu dari perempuan ini ada yang gak berdaya dan hampir meninggal. Endingnya memang cukup menyedihkan sih, tapi sangat menggambarkan kengerian dari ilusi dunia virtual. Buat penonton pemula Black Mirror bisa mulai nonton ini, karena jalan ceritanya gak terlalu kompleks.

Tiba Di Puskesmas, Seorang Ibu

Baik film Horror Thailand, Drama Korea, Sinetron Indosiar, film Holywood, dan juga anime, saya memiliki list rekomendasi jika Anda ingin tontonan. Inti dari setiap episode di serial ini menggambarkan skenario terburuk yang bisa terjadi dengan manusia akibat teknologi informasi. Black Mirror merupakan serial buatan Charlie Brooker untuk stasiun television Channel four yang kemudian dibeli oleh Netflix.