Bercerita tentang Yuda yang beranjak dewasa dan menurut kebudayaan Minang dia harus pergi Merantau untuk menemukan jati dirinya. Yuda memilih kota Jakarta dan berniat untuk mengajar Silat Harimau sesampainya di sana. Tapi apa mau dikata, ternyata kehidupan di Jakarta gak seperti yang ada dalam bayangannya, begitu keras, begitu sulit, apalagi setelah tahu rumah yang seharusnya ditempati olehnya sedang direnovasi. Alhasil Yuda harus hidup luntang-luntung ga jelas, bahkan tidur pun di gorong-gorong di tempat proyekan gedung. Apa yang gw saksikan dari Merantau selama 2 jam lebih adalah sebuah perjalanan menarik dari film Indonesia.
Saya jadi yakin aksi laga Yuda adalah jawaban bahwa masa depan movie laga Indonesia tampaknya akan sangat cerah. Genre yang telah lama tenggelam ini lagak-lagaknya akan semarak lagi dengan kualitas koreografi laga yang lebih baik dan masuk akal. Karena ternyata Gareth Evans, penulis dan juga sutradara The Raid, menyisipkan banyak twist dalam cerita sehingga Anda akan terus menerka-nerka adegan akhir film. Selain itu, The Raid juga sukses menarik penonton ke dalam dunia underworld dengan tata set yang luar biasa. Kekumuhan lokasi sangat realistis sehingga Anda seperti dapat mencium bau pesing yang umum ditemui di tempat seperti itu.
Pertarungan pun terus berlangsung sengit sampai tiga menit menjelang akhir. The Raid, sebuah movie produksi Merantau Films dan XYZ Films, mungkin adalah movie Indonesia yang paling diterima baik oleh penonton internasional. Begitu banyak respon baik dari jurnalis maupun kalangan umum yang berkesempatan menyaksikannya di event SXSW, Amerika Serikat, sehingga sepertinya tak ada gunanya bercerita lagi tentang plot movie ini.
Tradisi mengharuskan pemuda yang sehari-hari bekerja di ladang milik keluarga ini dan berlatih silat, untuk merantau dan meninggalkan tempat dimana dia tumbuh. review film Berbekal ilmu beladiri “Silat Harimau” yang sangat dikuasainya serta doa restu dari Ibu dan Kakaknya, Yuda memulai langkahnya untuk menaklukan kota Jakarta.
yah moga-moga pilem di indonesia menjadi semakin bervariatif gak melulu cinta dan horor. Film bertemakan horor aksi ini awalnya berjudul Pembalasan Ratu Pantai Selatan yang disutradarai Tjut Djalil.
Simak Review Film dan Series terlengkap di laman https://www.pantaumovie.com/
Kediaman Tama nyatanya dijaga ketat oleh ribuan pengikutnya yang siap mati demi menjaga sang sinopis film atasan. Rama pun harus terus bertarung demi membekuk Tama dan keluar dari kediamannya.
Akhirnya pas berbarengan turunnya Merantau, jadilah kami berlima nonton movie ini. Film ini dbuka dengan suara berat dan serak Wulan, ibunda Yuda yang diperankan oleh Christine Hakim. Entah kenapa suara ini berasa sinematik, membuat gambar makin puitik dengan pengambilan extreme long shot.
Namun seiring berjalannya waktu, Yuda yang kerap kali melindungi Astri dari serbuan orang-orang suruhan Ratgers dan Lars yang mengincarnya, berhasil meluluhkan hati Astri. afaik, silat minangkabau itu sebenernya termasuk silat yg cantik lho. paling enggak kalo dibandingkan dg silat jawa, lebih cantik .
Ia bertanya mengapa ia melakukan hal yang mengganggu umum seperti itu. Brad menjelaskan mengenaik kelainannya dan TS yang ia derita. Sang kepala sekolahpun bertanya apa yang bisa mereka lakukan untuk membantu Brad. Brad menjelaskan ia ingin diperlakukan seperti orang lain. Akhirnya tepuk tangan riuh rendah dari seluruh yang hadir, dan menganggap Brad tidak lagi orang aneh yang perlu dipermasalahkan.
Sejak saat itu ia bertekad ingin menjadi guru yang baik yang bisa mengubah paradigma orang dengan informasi yang berguna. Pertarungan demi pertarungan digelar Gareth dengan cukup baik. Sangat baik kalau dibandingkan film sinopsis film laga Indonesia, dari jaman Barry Prima dan Advent Bangun. Masih ingat Legenda Calon Arang, Jaka Sembung, Si Buta dari Goa Hantu, dan Brama Kumbara?
Gareth Evans adalah seorang penulis dan sebelumnya sudah pernah menyutradarai sebuah movie dokumenter tentang pencak silat di Indonesia. Film dibuka dengan pengenalan tokoh utama, Yuda yang siap meninggalkan tanah kelahirannya karena mengikuti tradisi merantau yang harus dijalankan setiap laki-laki di Minangkabau, Sumatra Barat.
Navigasi Pos
Dari segi motion sudah jelas itulah modal terkuat dan menjual dari movie ini, gw berdecak kagum dengan variasi perkelahian yang ditampilkan Iko Uwais yang berperan sebagai Yuda. Pencak Silat yang dipertontonkan sungguh luar biasa, memanjakan mata ini dengan aksi-aksi Yuda untuk bertahan, mengelak, dan menyerang musuh-musuhnya. Gerakan-gerakannya yang terkadang tidak biasa, keluwesan dan spontanitas Yuda dalam beraksi di percantik juga dengan angel kamera yang ciamik.