0 5 min 3 tahun

Bumi Manusia, bercerita tentang anak muda Jawa bernama Minke yang harus berjuang keras melawan ketidakadilan para Menir, namun dirinya cukup beruntung bisa bersekolah di HBS (sekolah untuk orang-orang Belanda dan keturunan Belanda). Namun, proses produksi yang dimulai sejak awal Maret 2020 ini harus mengalami penundaan karena pandemi Covid-19 yang merebak di Indonesia sejak Maret 2020. Peluncuran movie KADET 1947 awalnya direncanakan pada Agustus 2020 untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-75 tahun. “Bisa membangkitkan semangat generasi muda untuk bisa membangkitkan sejarah,” lanjutnya. Muhadjir menyampaikan, dalam memperingati HFN berarti negara tengah mengenang sejarah, perabadan, kemajuan bangsa, ketahanan budaya dan merayakan kebebasan berkreasi.

Langkah ini memang tidak bisa dihindari sejak bioskop di beberapa negara bagian termasuk New York, New Jersey, Ohio, Pennsylvania dan Washington diperintahkan untuk tutup. Kapten Laurène Weiss menjadi orang pertama yang memulai investigasi atas kasus kematian di Villefranche. Meski memiliki misi yang sama, ada satu hal yang diketahui Kapten Wess namun tidak dengan Siriani.

Telah diputar di berbagai film pageant, film Nyai rupanya pernah sebagai pembuka sesi waves, sesi program eksperimental, saat di Torino Film Festival. Sedangkan di Rotterdam Film Festival, movie dengan gaya shakespeare-an ini dikatakan sebagai sebuah pandangan yang tepat dari Garin Nugroho, karen telah membuatnya dengan gaya tonil dan metode one shot. Film yang akan diproduksi antara lain 1945, Hoegeng, Kairo – Tiga Sahabat Menggali Dunia untuk style epik dan sejarah.

Namun yang terasa mengganggu adalah terlalu dominannya peran Soeharto sebagai tokoh sentral movie ini. Sosok Soeharto yang diperankan Kaharuddin Syah, mengisi hampir seluruh film. Dalam sebuah adegan, Soeharto berjalan tujuh hari tujuh malam untuk mengkoordinir pasukannya.

Data-data tersebut memiliki signifikansinya sendiri sebagai material faktual, hal yang perlu dikaji kembali dan diinterpretasikan ulang, baik bentuk maupun konteksnya, sesuai dengan kondisi mutakhir dan narasi yang diangkat. Hal itupun yang diupayakan oleh ARKIPEL dalam membingkai peradaban sinema melalui Pameran Keliling Kultursinema pada Maret-Mei mendatang. Pria yang juga aktif di komunitas Etalase Speak Up ini pun menerangkan bahwa dukungan luar negeri cukup signifikan juga dampaknya bagi kemerdekaan secara utuh di Indonesia. Terlebih pengakuan kemerdekaan ini sangat penting untuk Indonesia yang saat itu merupakan negara yang baru lahir.

Sebagian dari kita tentu sudah cukup familiar dengan slogan, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai sejarahnya”, bukan? Slogan ini sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, baik itu di dunia pendidikan, politik, milter, ataupun yang lainnya. Tidak berlebihan, mengingat sejarah sendiri sejatinya merupakan jembatan untuk meraih masa depan. Bukan saja ada agar kita tidak mengulangi kesalahan di masa lampau, sejarah juga adakalanya menyampaikan pesan-pesan moral yang akan membantu suatu bangsa untuk tumbuh dan menjadi bangsa yang besar.

Sehingga film-movie ini hanya bisa dilihat secara terbatas dan di ajang festival saja. Kalau di awal munculnya bioskop, satu bioskop memiliki beberapa kelas penonton, tahun ‘eighty-an ini bioskopnya yang menjadi berkelas-kelas.

Tak berhenti di ‘Darah dan Doa’, semangat berkesenian para kreator film di Bandung juga enggak pernah surut loh. Eddy menyebutkan, di period 60 -an sempat diproduksi juga film sejarah Toha Pahlawan Bandung Selatan.

Hal ini bertujuan agar biaya produksi film bisa lebih terjangkau dan selanjutnya lebih mudah dipasarkan. Tuntutan ini dikabulkan oleh pengadilan tinggi Amerika pada tahun 1948, yang akhirnya secara efektif mulai melemahkan dan menghancurkan Studio System yang berlaku. Perusahan-perusahan movie ini berkembang pesat menjadi sebuah bisnis besar yang mengarah ke konglomerasi. Mereka memiliki studio film sendiri, membentuk divisi yang mengurus distribusi bahkan memiliki gedung bioskopnya sendiri. Pada masa ini, lahirlah yang dikenal dalam sejarah film Amerika sebagai “The Studio System”, dengan jaringan distribusinya yang semakin meluas ke seluruh dunia.

Sinopsis Dune, Film Villeneuve Berbintang Timothee Chalamet

Nah, wikipedia menerangkan alasan movie Darah & Doa menjadi tonggak sejarah Hari Film Nasional. Disebutkan, Darah & Doa merupakan movie lokal pertama yang bercirikan Indonesia dan benar-benar disutradarai orang Indonesia asli. Tak hanya Adam, Rangga Naviul Wafi, mahasiswa sejarah yang juga sebagai pemantik diskusi malam itu lebih menerangkan peran kaum buruh dalam perpolitikan serta strategi ekonomi di Indonesia yang berdampak pada kemerdekaan. Dalam movie itu terlihat jelas bahwa para punggawa dan tokoh Indonesia meminta dukungan luar negeri dengan mendekati kaum buruh pelabuhan. Dengan cara itulah dampak atas pemboikotan para buruh untuk mendukung kemerdekaan indonesia cukup berhasil membantu para pejuang Indonesia yang berjuang di dalam negeri.